Wednesday, December 2, 2015

FACEBOOK MENGUBAH HASAN

Situs jejaring sosial kini sudah marak, dari berbagai banyak situs jejaring sosial yang menjadi sorotan saya adalah situs jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg. Facebook adalah jejaring sosial yang mendapatkan penggemar banyak di Desa saya. bahkan seseorang yang notabennya tak bisa membaca maupun menulis saja ingin memiliki akun facebook.

Muncul satu nama anak yang menjadi sorotan saya, panggil saja Hasan, seorang anak lulusan Sekolah Dasar ini dibilang dungu luar biasa, karena sampai Sekolah Menengah Pertama ia tak bisa menulis maupun membaca, dengan alasan itulah ia kerap tak naik kelas, kemudian ia memutuskan untuk berhenti sekolah.

Usai berhenti sekolah ia memutuskan untuk berjualan, dengan membuka kedai kopi kecil-kecilan, disitu dia belajar berhitung sedikit-demi sedikit, sementara untuk nama jajanan yang ia jual dia cuma mengingatnya saja.

Masuknya Facebook di Desa saya seiring masuknya jaringan internet, sebagian besar anak-anak muda mulai membuat akun facebook dan tak mau ketinggalan Hasan pun juga membuatnya, meski ia tak bisa membaca dan menulis ia tetap berkeras hati untuk di buatkan akun facebook.

Ternyata keberadaan facebook berhasil mengubah Hasan yang awalnya ia tak bisa membaca atau menulis, kini ia di tuntut mau tak mau untuk belajar membaca dan menulis demi melancarkan komunikasinya lewat facebook dan hasilnya mulai kelihatan sedikit demi sedikit. Ia mulai berani menulis meski kadang salah.

Perkembangan ini bagi saya mengagumkan, saya mendapatkan sesuatu yang berharga yakni "Segala sesuatu yang terlihat sulit akan lebih muda jika kita melakukannya dengan rasa senang dang ihklas".

Hisyam Noer, 3 Desember 2015

Thursday, November 26, 2015

LAMBANG INDONESIA HARUSNYA EMPRIT BUKAN GARUDA

22 November 2015, kala itu aku mengikuti Bimbingan Teknis dalam acara pelaksanaan pilihan bupati di Kecamatan tampat saya tinggal yakni Kecamatan Bancar. Ada sesuatu yang menjadi perhatian saya kala itu, pertama foto presiden RI Joko Widodo yang tersenyum yang mengibaratkan pemerintahannya bakalan sukses sementara foto di sampingnya adalah wakil presiden RI yakni Jusuf Kala yang cemberut seperti anak kecil yang mainannya rusak.

Selain foto itu yang menjadi perhatian saya ada satu lagi yang menjadi perhatian saya, yakni patung burung garuda diantara dua foto itu, patung Garuda tersebut dihinggapi Burung Emprit/Burung Gereja di atas kepala Patung Burung Garuda, dia (Burung Emprit) menari-nari, clingak-clinguk, berkicau dihadapan semua audions yang ada seakan dia ingin menunjukkan sesuatu, seakan dia ingin mengatakan sesuatu.

Pulang dari acara Bimbingan Teknis saya masih kepikiran soal Burung Emprit itu, saya coba searching soal burung Garuda dan saya menemukan di Wikipedia ternyata Burung Garuda adalah satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Yang jadi pertanyaan sekarang Garuda itu dewa tapi kenapa dibuat lambang negara? Siapa yang salah? Siapa yang tak punya etika ?.

Kalau menurut saya Burung Garuda itu tak ada dan bentuknya tak pasti hanya gambaran-bambaran saja, sayapun tak pernah melihatnya hehehe, saya juga tak setuju dengan orang indonesia yang menyamakan Burung Garuda dengan Burung Elang Jawa. Elang Jawa bukan Garuda meski ada kesamaan.

Kalau dari bangsa burung menurut saya yang lebih cocok untuk menjadi lambang Negara Republik Indonesia ini adalah Burung Emprit/Burung Gereja. Bukan bermaksud meremehkan tapi cobalah difikirkan Burung Emprit adalah burung yang merakyat, hampir di seluruh wilayah indonesia ada, selain itu Burung Emprit burung yang tak pernah pilih-pilih dimana dia hidup, kadang berkembang biak di Gereja, kadang juga di Masjid, Rumah bertingkat, Rumah reyot, di perkotaan, di pedesaan bahkan di hutan juga.

Jangan dilihat dari kecil bentuknya tapi cobalah menilai dari filosofi hidup dan kelangkaannya agar generasi penerus bangsa indonesia tetap tau wujud lambang negara yang bernama Indonesia ini dan tidak ada penilaian bahwa lambang negara Indonesia ini hanyalah khayalan belaka.

Hisyam Noer, 27 November 2015

Thursday, November 12, 2015

SMARTPHONE (Komik 1)

Halo Selamat Pagi, Siang, Malam.. hehehe
Kenalin nama saya bukan Temon, apalagi Arif Didu, tapi kalau sama Raditya Dika hampir sama. Sama tingginya maksudnya.. hahaha
Ini adalah pertama kalinya saya berdiri sebagai komika disini, kira-kira pantas gak ya, mungkin lebih pantas jadi tukang sapu di bundaran HI kali ya...

Bicara Smarftphone ada senangnya ada jengkelnya juga, senangnya gini, jelek-jelek gini aku dipercaya sebagai opreker Smartphone di kampungku, mulai dari Rooting sampai Flashing Program terbaru, tapi itu mulai aku tinggalkan soalnya aku mau belajar Flashing hatimu... kamu... jangan tolah toleh iya kamu... dan ku isi program di hatiku.. hehehe...

Sementara kejengkelan soal Smartphone gini ya, ada teman beli Smartphone baru dan lebih canggih dari punyaku dan ketika saya tanya begini "Eh Arif kamu beli Smartphone canggih kayak gitu buat apa?" dia jawab gini "Tolol loe, ya buat nelpon sama sms lah", "Kalau cuma itu kegunaannya kenapa gak beli Hp yang biasa aja", "Gengsilah, lagian ini kan Hp pintar", "Hpnya pintar tapi kalau yang gunakan kamu ya jadi tololphone".

@coempon, 12 November 2015

Wednesday, November 11, 2015

TUHAN MULAI PERHATIKAN TEMPAT SAYA

Bersandar ku di depan rumah
Mata terus menatap ke atas
Dan sering menatap ke atas
Matahari seakan marah dan terus bersinar

Panas.....
Pengap.....
Itu yang orang katakan di desa saya
Mereka tak hentinya meminta hujan

Berdoa'a...
Shalat Istikharah
Hampir sebagian  besar usaha sudah dilakukan
Tapi matahari seakan belum puas membakar manusia dengan panasnya

Hujan mulai turun di berbagai wilayah
Tapi desaku masih juga panas tak hentinya
Mataku terus menatap ke atas
Katanya Tuhan ada di langit

Sore itu kawanan awan hitam berkumpul
Merubah suasana dalam desaku
Tetesan air surga pertama pun jatuh dalam tanah desa ini
Dan di ikuti oleh tetesan-tetesan yang lain

Guyuran hujan deras akhirnya basahi tanah kelahiran
Tuhan membalas tatapan mata saya
Tuhan perhatikan tempat saya
Dan saya tau Tuhan pasti akan lakukan ini, tapi entah waktunya

Hisyam Noer, 8 November 2015

Thursday, November 5, 2015

HIDUP YANG BERUBAH

Bintang, apakabar kau di atas sana
Maaf aku sudah jarang perhatikanmu lagi
Rumput, apakabar kau di belantara luas
Maaf aku sudah jarang bersandar lagi bersamamu

Bersandar diantas rumput sambil perhatikan bintang
Dulu itu yang saya kerjakan
Lihat kilauanya berkelip satu sama lain, seakan kau saling menyapa
Ku rindu kalian

Hai udara dingin dan angin malam
Masih kenali saya kah
Atau sudah lupa dengan jati diri saya
Maaf aku juga mengabaikan kalian beberapa pekan kedepan

Hai.......
Gunung.......
Hutan lebat........juga alam raya...
Masikah kalian mengingatku

Semua berubah seketika
Tuhan merenovasi paru-paru saya


Bukan maksud ingin melupakan kalian
Justru aku ingin bertemu
Aku rindu pada kalian
Tapi harus selesaikan tugas dari Tuhan terlebih dahulu

Tunggu sampai renovasi paru-paru ini selesai
Akan aku peluk erat kalian nanti

Hisyam Noer, 5 November 2015

Sunday, September 13, 2015

INDONESIA KURANG HORMATI SEJARAH

Mungkin beberapa pekan ini Omen tak ada kabar, dia bukan sedang minggat atau sedang sembunyi, memang dia jarang keluar akhir-akhir ini, yang biasanya ngumpul bersama kawan-kawannya kini dia lebih memilih untuk berdiam diri saja di rumah, bahkan Denis yang biasanya mengajaknya berdiskusi saja kini terlihat lebih menyendiri, ada apa dengan Omen?

Sore hari anak-anak yang biasanya ngumpul di titik nol kini mulai jarang terlihat lagi, mereka lebih memilih ngumpul di lapangan daripada di titik nol yang tak akan ramai jika Omen tak ikut ngumpul juga. Sementara Denis kembali bermain dengan kawan sebayanya, tak kejar-kejar Omen lagi untuk mengajak berdiskusi atau bermain di pantai seperti biasanya.

Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Omen bertengger di tempat biasa ngumpul yakni di titik nol, dari kejahuan Cakil, Kentos, Glimblung dan Gemblong berjalan menghampiri Omen.

"Tumben nih anak keluar" Kata Kentos
"Udah duduk sini lo" kata Omen

Tanpa basa basi akhirnya mereka pun duduk bersama Omen.

"Kamu tumben kenapa keluar?" Tanya Cakil
"Lagi pingin aja" Jawab Omen

Denis yang sedang main kejar-kejaran bersama teman-teman sebayanya tiba-tiba berhenti melihat Omen dan gerombolannya berkumpul.

"Bang Omen" Teriak Denis
"Anak kecil ini ikut aja" Kata Glimbung
"Suka-suka dong" Balas Denis
"Sudah-sudah" Sahut Omen
"Bang Omen, kenapa Bang Omen jarang keluar rumah, ngapain Bang Omen di dalam rumah?" Tanya Denis
"Cuma nonton berita sport aja?" Jawab Omen
"Tumben tontonanmu Sport, biasanya yang berbau-bau agama" Sahut Cakil
"Lagi pingin dengar berita atlet-atlet yang dulunya pernah bawa indonesia berjaya kini terlantar, ada yang jadi kuli, ada yang jadi, tukang ojek, supir odong-odong, kasihan mereka" kata Omen
"Terus jaminan dari negara gimana Bang?" Tanya Denis
"Gak tau kelihatannya negara cuma mentelengi aja" Jawab Omen
"Gak usah jauh-jauh atlet Men, coba lihat Pak Mansur, dia dulu berjaya di sekolahnya disanjung-sanjung tapi sekarang ketika dia keluar dari kelompok yang ada di sekolahnya kini dia di asingkan" Sahut Cakil
"Ia bener tuh Kil, Pak Mardi juga yang pernah membawa sebuah organisasi itu besar ketika dia keluar dari oraganisasi itu kini dia di asingkan juga, yang lebih parah itu Pak Jayus yang dulu pernah mengajar saya, meski orangnya galak tapi cara mengajarnya dapat membuat murid-murid memahami apa yang diajarkan, sementara sekarang dia diasingkan dan di cap sebagai orang stress, Kasihan" kata Omen
"Kelihatannya Indonesia kurang hormati sejarah Bang" Kata Denis
"Kamu itu bisa saja Den" Sahut Omen
"Oh dasar arek cilek ngerti opo koen" Kata Cakil    [Enha]


Friday, August 14, 2015

6 TEMPAT BAGUS BANCAR UNTUK HUNTING FOTO



Di zaman teknologi canggih seperti sekarang ini rasanya sulit jika tidak mengabadikan momen, apalagi di zaman sekarang banyak yang hobi dengan adventure, terutama para remaja. Adventure tak harus jauh-jauh keluar kota atau keluar negeri, coba temukan saja di daerah kita tempat-tempat bagus yang mungkin bisa di jadikan background untuk berpose di depan kamera, berikut tempat bagus versi saya yang ada di Daerah saya.
1.       PANTAI GADING BONCONG
Banyak yang tidak tau kalau pantai yang berada diantara wilayah Boncong dan Bogorejo ini memiliki keeksotisan yang indah, pasirnya yang bersih di sepanjang pantai, juga karang-karang yang masih bagus dengan ekosistem di dalamnya yang masih bagus pula.




Jika sore hari kita bisa menikmati matahari yang akan tidur dengan cantiknya, Sunset yang turun dengan anggun hingga menghilang.
  
2.       PANTAI SOWAN BOGOREJO
Wilayah Bancar memang berada di jalur pantura jadi wajar jika banyak keindahan dan keeksotisan alam di wilayah Bancar yang berada di pantainya. Kali ini adalah Pantai Sowan yang berada di wilayah Desa Bogorejo. Pantai ini salah satu pantai populer yang berada di kecamatan Bancar, pantai ini juga terbilang pantai yang paling banyak pengunjungnya.





Di pantai ini terdapat batu karang yang menjulang ke utara, juga tebing-tebing pantai yang tinggi menambah keindahan yang ada di pantai ini, tak lupa pasirnya yang bersih juga tumbuhan-tumbuhan rindang yang berada di pantai ini membuat suasana menjadi lebih nyaman dan terhindar dari terik matahari langsung.


3.       PELABUHAN BULU
Pelabuhan yang dibangun sekitar 5 tahun lalu ini merupakan salah satu pelabuhan terbesar yang dimiliki wilayah jawa timur. Semakin kelihatan bangunan yang mulai berdiri di wilayah pelabuhan tersebut menjadikan salah satu tempat yang populer di kunjungi warga sekitar. Selain sebagai tempat mancing yang cocok pelabuhan ini juga menawarkan keeksotisan alam yang luar biasa indahnya. Di pagi hari matahari terbit terlihat begitu indah dan jelasnya ketika musim kemarau tiba, ditambah hiasan perahu-perahu kecil yang berlayar mencari ikan dibawah terik matahari.


Jika kita beruntung pada waktu sore tiba di sebelah barat kita bisa menikmati pegunungan argopuro lasem dengan bersinarkan matahari tenggelam dan kilauan sinar matahari yang memantul di luas perairan Bulu.

 4.       DATARAN TINGGI BUDUR
Banyak yang tak tau daerah Budur, meskipun mereka berdomisili di Daerah Bancar, Budur memang tak setenar Pantai Sowan karena Budur hanya sebuah dataran tinggi yang jarang sekali di kunjungi banyak orang.


Budur berada di Desa Siding, Budur memiliki sebuah sendang yang tak mungkin habis airnya, dan menurut kepercayaan masyarakat sekitar, sendang tersebut biasa digunakan untuk acara ritual sedekah bumi. Dari atas budur akan tampak hamparan sawah yang membentang juga desa-desa sekitar yang tampak, seperti Desa Siding, Jahulu dan Kayen. Jika Sunset mulai turun kita akan di sajikan cahaya mentari yang mulai redup dengan indahya.


 5.    PERBATASAN JAWA TIMUR - JAWA TENGAH
Inilah tempat paling enak untuk dijadikan tempat berkumpul, suasana yang nyaman di tambah dekat dengan akses jalan juga tak ada tiket masuk. Perbatasan Jawa Tengah Jawa Timur ini tempat favorit anak-anak muda nongkrong, baik yang dari Jawa Tengah maupun yang dari Jawa Timur. Disini juga salah satu tempat pilihan Photografer untuk hunting foto, selain dua gapura yang berdiri megah, pasir pantainya juga bersih.


6.      TEGAL JIWO
Ini tempat yang baru kami temukan, letaknya di daerah Canguk Desa Tenggerkulon Kecamatan Bancar, awalnya kami tak tau nama tempat ini tapi salah satu teman kami yang sering kesini menyebutnya Tegal Jiwo. Disini terdapat hamparan sawah yang luas, batuan-batuan yang bertumpukan juga di bawahnya terdapat goa kecil yang jarang tersentuh tangan manusia.




Monday, August 3, 2015

MUHAMMADIYAHKU DEWASALAH




Kata ayahku jika aku melanjutkan sekolahku di perguruan tinggi Muhammadiyah mungkin aku akan menjadi seorang murid yang mendapatkan perlakuan khusus, bagaimana tidak, mulai dari Taman Kanak-Kanak aku berada di Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Atfal 3 Bancar, Sekolah Dasar berlanjut di SD Muhammadiyah 1 Bancar, Sekolah Menengah Pertama berada di SMP Muhammadiyah 3 Bancar, Sekolah Menengah Atas ada di SMA Muhammadiyah 3 Bancar, ditambah lagi waktu SMA aku pernah diberi amanah sebagai Ketua Bidang Apresiasi Seni dan Kebudayaan dalam Pimpinan Ranting Ikatan Remaja Muhammadiyah, juga Ketua Umum Pimpinan Ranting Ikatan Remaja Muhammadiyah di SMA Muhammadiyah 3 Bancar, jadi kalau di teliti aku ini asli didikan Muhammadiyah, gak ada ajaran yang saya pergunakan selain ajaran Muhammadiyah untuk ibadah Mahdoh.

Muhammadiyah adalah rumah saya, rumah yang mulai saya tinggalkan karena kebisingan dan kepenatan yang terjadi didalam rumah itu sendiri tapi tak pernah saya lupakan. Aku pergi bukan untuk melupakan, aku pergi bukan untuk meninggalkan selamanya, tapi aku mencari sesuatu untuk merenofasi rumah itu agar lebih baik dan itu belum saya temukan sampai saat ini. Itu rumah saya dan suatu saat saya akan kembali ke rumah saya berkumpul lagi bersama keluarga.

Mungkin ayah ibu saya sudah rindu tapi siapa yang tau kalau saya sendiri juga sangat rindu dengan mereka namun saya belum bisa kembali, saya sadari bahwa kegaduan di sebuah rumah itu biasa terjadi antara anggota keluarga tapi kegaduhan itu bukan harus mengakar sampai ke genarasi penerus apalagi sampai bersingkuran dengan tetangga.

Generasi Muhammadiyah saat ini mungkin mulai memudar, lebih memilih untuk ikut kelompok luar yang sekiranya di nilai lebih harmonis dengan sesama tanpa membedakan Jabatan, kekayaan, maupun Pendidikan dan Ras. Jangan salahkan bidang pengkaderan dalam masalah ini tapi koreksi pada diri pribadi, sudahkah menunjukan sesuatu yang benar dihadapan generasi-generasi penerus?.

Di muktamar ke 47 ini saya pribadi berharap supaya Muhammadiyah lebih dewasa, lebih bisa merangkul, menggandeng kelompok-kelompok lain demi mengawal NKRI, tanpa membedakan cukup berpedoman Saudara dan Indonesia. Lebih mengutamakan ide-ide kaum muda daripada ngotot harus berpedoman dengan gaya berfikir kaum tua, zaman ini melaju kencang, era orang tua sudah berbeda dengan era sekarang.
Muktamar Muhammadiyah ke 47 ini semoga bisa menciptakan ide-ide cemerlang, keputusan-keputusan yang  bijak. Muhammadiyahku dewasalah rangkullah NKRI dengan kelompok islam yang lain sehingga terbentuk negara yang gemah ripah loh jinawe, tapi gemah ripah loh jinawe saja gak cukup ibaratnya baru Baldatun Thoyyibatun tapi yang terpenting itu Wa Rabbun Ghafur. Sang Surya Bersinarlah. Hisyam Noer Untuk Muktamar Muhammadiyah.

Friday, July 31, 2015

TUBAN TERANCAM BENCANA


Tuban, kota yang berada di profinsi jawa timur ini memiliki perkembangan yang sangat pesat di bidang industri, pabrik-pabrik besar berdiri di tanah Tuban, mulai dari Pabrik Semen Gresik, Pabrik Baja, Pabrik Semen Holcim dan yang baru-baru ini disebelah utara perairan Tuban telah terjadi pengeboran minyak oleh PT. KriSenergy.

Kota yang memiliki luas wilayah 1.904,70 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 juta jiwa ini memang merupakan lokasi strategis untuk dijadikan sebagai kota industri, dengan berada di jalur pantura.

Keberadaan pabrik-pabrik besar ini jelas ada pengaruhnya di kehidupan daerah sekitar, apa pengaruhnya? Apa dampaknya?. Mungkin sebelum pabrik-pabrik ini berdiri para petinggi-petinggi pabrik bersosialisasi pada penduduk sekitar akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar tapi kesejahteraan yang seperti apa? Saya yakin sebelum adanya pabrik-pabrik ini masyarakat Tuban sudah sejahtera.

Sepanjang jalur pantura Tuban berjajar pabrik-pabrik besar juga tempat-tempat penampungan pasir hasil tambang, pemandangan ini menggambarkan bahwa Tuban telah terjadi eksploitasi alam besar-besaran.

Bicara soal eksploitasi alam kota Tuban sudah tak seimbang lagi, antara kekayaan alamnya dan pembangunannya. Mulai dari daerah Bancar penambangan pasir besar-besaran sudah dilakukan, daerah perbukitan mulai di garuk oleh investor-investor besar, mereka hanya menggali tanpa menutup lubang itu kembali dan hasilnya hanya meninggalkan tanah berlubang yang nganggur tak bisa dimanfaatkan.

Bukan hanya penambangan pasir saja tapi penambangan batu putih juga banyak di daerah selatan Tuban semisal di daerah Jadi, mereka menggali batu-batu itu demi menghidupi keluarga sehari-hari, di gali terus sampai dalam tanpa memikirkan nyawa yang jadi taruhannya dan akhirnya sama seperti penambang pasir mereka hanya meninggalkan goa-goa batu yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Dampak keberadaan pabrik-pabrik besar mulai dirasakan warga sekitar, mulai dari kurangnya sumber air bersih, jalanan berdebu dan rusak sampai banyaknya pengangguran. Daerah sekitar pabrik besar sering kali dirundung masalah gara-gara kekeringan, sumber-sumber air yang dulu mengalir begitu besar kini tersendat akibat terhalang oleh bangunan pabrik juga tersedot oleh pabrik itu sendiri dalam jumlah besar untuk menggunakan air dan akibatnya warga yang dulunya hanya membutuhkan kedalaman 10 meter untuk mencari sumber air kini harus menggali sedalam 100 meter baru mendapatkan sumber air.

Sepanjang jalan pantura Tuban sudah tak senyaman dulu, kini debu-debu berterbangan kepulan-kepulan asap juga bau-bau menyengat limbah pabrik juga terhirup hidung warga yang sedang melewati jalur pantura Tuban, di tambah lagi jalan yang sering rusak akibat kendaran-kendaraan berat yang begitu seringnya berlalu lalang, bukan hanya jalan pantura tapi jalanan desa juga rusak akibat kendaraan besar yang mengangkut barang tambang melewati jalan desa. Mungkin semua berfikir bahwa daerah di sekitar pabrik bakalan mulia tapi kenyataannya tidak seperti itu, banyak warga di sekitar pabrik yang mengalami pengangguran mendadak, yang awalnya bertani kini sudah tak kerja lagi karena tanah garapan yang ia miliki sudah dibeli pabrik, tergiur dengan harga mahal akibatnya kehilangan pekerjaan, bahkan mencari rumput untuk makanan hewan ternak saja susah.

Tuban kota industri tapi sungguh ironi jika melihat warga di sekitarnya, bangunan-bangunan besar yang mengeluarkan asap-asap hitam itu tak berbanding lurus dengan manusia-manusia yang ada di sekitarnya, bahkan barang khas kota Tuban saja cuma dijadikan omongan antar pejabat saja, contohnya Batik Gedok, pengrajin Batik Gedok mulai surut dan pemerintah Tuban kurang memaksimalkannya, harusnya semua pegawai negeri dan sekolahan negeri yang ada di kota Tuban diwajibkan untuk menggunakan Batik Gedok dengan begitu Batik Gedok bukan hanya menjadi omongan atau pameran antar pemerintah daerah saja tapi benar-benar dimaksimalkan keberadaannya.

Tuban adalah kota yang kaya wisata, Tuban juga dijuluki sebagai kota seribu Goa. Memang ada banyak tempat wisata di Tuban bahkan baru-baru ini bermunculan air terjun-air terjun baru. Kalau bicara soal air terjun, Tuban terkenal dengan Air Terjun Nglirip dari dulu tapi baru-baru ini muncul beberapa air terjun baru seperti Air Terjun Bongok dan Air Terjun di Desa Ngulahan Tambakboyo, kenapa baru muncul? Kenapa tidak dari dulu seperti Air Terjun Nglirip?. Analisa saya mengatakan air terjun yang baru muncul itu berasal dari perpecahan aliran sungai akibat ekosistem alam yang mulai tak seimbang, jadi aliran sungai besar yang mengarah ke laut terjadi perpecahan dan mengarah ke tempat lain kemudian menjadi air terjun-air terjun baru, jika musim kemarau air terjun-air terjun baru tersebut akan mengalami kekeringan di aliran airnya yang terjatuh dari atas, berbeda dengan air terjun yang benar-benar air terjun, meski musim kemarau air terjun Nglirip masih tetap dibanjiri air dari atas.

Itu untuk wilayah daratan Tuban, bagaimana dengan wilayah lautnya?. Beberapa bulan kemarin PT. KriSenergi telah mendapatkan ijin untuk melakukan pengeboran minyak di wilayah laut Tuban. Biota laut di wilayah perariran Tuban kini mulai tertkikis hilang, karang-karang yang awalnya tumbuh subur kini mulai hancur oleh ulah nelayan itu sendiri dan hasilnya ikan di wilayah laut Tuban mulai jarang dan nelayanpun mulai kesulitan mencari ikan. Pasir Putih di Desa Remen merupakan salah satu tempat wisata yang populer saat ini di kota Tuban tapi coba perhatikan ada yang lain dengan pasirnya, pasirnya tampak berbeda dan menurut saya itu bukanlah sebuah pasir tapi pecahan-pecahan kecil karang yang ada di perarian laut tersebut, karena begitu kecilnya maka semua orang mengira itu pasir sedangkan di pinggiran pantai remen tersebut banyak berserakan potongan-potongan karang yang berwarna putih, yang jadi pertanyaan sekarang, apakah biota laut akan lebih baik jika terjadi pengeboran minyak di laut?.

Tuban terancam bencana, itu yang ada dalam pikiran saya, investor-investor itu menggali pasir pegunungan sampai habis tanpa melakukan perbaikan terhadap alam yang telah dirusaknya, pabrik-pabrik berdiri begitu megah dan besar, polusi dimana-mana sementara pihak pabrik melakukan penghijauan tidak maksimal, apalagi baru-baru ini penebangan pohon asem yang berumur ratusan tahun terjadi di jalan raya montong yang menuju ke arah Grabakan.

Siapa yang disalahkan atas ke tidak seimbangnya alam Tuban ini, Kita? Pemerintah? Yang jelas ini adalah tanggung jawab bersama, alam ini bukan warisan dari nenek moyang kita, tapi kita telah meminjamnya dari anak cucu kita. Uang bisa habis dalam beberapa bulan tapi Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana bunyi UUD pasal 33 ayat 3. Hisyam Noer

Tuesday, July 14, 2015

ULAR ATAU KUPU-KUPU ?



Baju baru alhamdulillah,
Tuk di pakai di hari raya,

Puasa tinggal dua hari lagi, Omen merasakan suatu hal yang bakal hilang, baru kali ini Omen bisa merasakan hal seperti ini sedangkan tahun-tahun lalu dia tak merasakan apa-apa, ditambah lagi targetnya di bulan puasa kali ini terbilang gagal.

Sore hari Omen berjalan-jalan kerumah Denis, dia berkunjung dikarekan beberapa hari ini Denis tak kelihatan batang hidungnya, di khawatirkan dia sedang sakit. Sampai di depan rumah Denis, Omen bertemu dengan Ibu Sakijah ibunya Denis.

“Assalamu’alaikum Bu” Sapa Omen
“Wa’alaikum Salam Nak Omen, tumben ada perlu apa ya?” Tanya Ibu Sakijah
“Beberapa hari ini Denis kok tidak kelihatan Bu, apa dia sedang sakit?”
“Tidak Nak Omen, dia dikamar murung terus minta dibelikan baju baru, sementara ibu tak ada uang nak”
“Oh gitu toh bu, boleh saya bertemu Denis”
“Silahkan Nak, masuk saja”

Omen masuk menuju ke kamar Denis.

“Hei Den, kenapa kamu murung gini?” Tanya Omen
Denis tak menjawab, malah memasang muka manyun.
“Den, baju baru itu gak penting gak usah kamu pikir, apa kamu gak kasihan sama ibumu yang ikut sedih gara-gara kamu minta baju baru” Kata Omen
“Bang siapa sih yang memulai beli baju baru saat lebaran” Denis angkat bicara
“Saya tak tau Den?”
“Huft...”
“Ibu kamu cari nafkah buat kebutuhan sehari-hari saja susah, apalagi kamu minta baju baru, tanpa kamu minta mungkin ibu kamu sudah mengerti, mungkin dia menangis disaat melihat anak-anak lain memakai baju baru sementara kamu tetap memakai baju yang lama”
“Kenapa saya tak ditakdirkan sebagai orang kaya saja Bang?”
“Hasrusnya kamu bersyukur ditakdirkan sebagai orang miskin”
“Kok bisa bang?”
“Kalau kamu ditakdirkan sebagai orang kaya dan sifatmu seperti fir’aun yang sombong gimana? Jadi orang miskin harus bersyukur karena seperti Nabi Muhammad SAW karena Nabi Muhammad SAW adalah orang miskin”
“Walaupun saya kaya saya akan tetap bersyukur bang”
“Sekarang mungkin enak kamu bicara seperti itu, tapi kalau ceritanya seperti Nabi Ibrahim gimana? Yang awalnya tak punya anak, kemudian sombong jika punya anak maka akan dibelahnya juga untuk qurban tapi ketika punya anak dan Allah mengutus menyembelih anaknya maka galau seketika Nabi Ibrahim, untung waktu itu di tolong oleh malaikat dengan mengganti Nabi Ismail dengan kambing”
“Ia ya bang”
“Mangkanya yang terpententing dalam hari raya idul fitri bukanlah baju baru melainkan hati kita yang baru, hati yang selama sebulan mengalami proses metamorfosis itulah yang kita tunjukkan, jika selama sebulan proses metamorfosis itu berhasil maka hati kita yang awalnya ulat akan berubah menjadi kupu-kupu tapi jika proses metamorfosis itu gagal maka hati kita yang awalnya ular meskipun berganti kulit tetap jadi ular, artinya tak ada perubahan sama sekali antara sebelum puasa sampai sesudah puasa”
“Tapi aku minder bang jika bermain bersama temanku, pasti bajuku paling jelek sendiri”
“Gak usah minder Den, aku saja yang bertahun-tahun gak beli baju baru waktu hari raya idul fitri gak ada masalah kok”
“Bang Omen kerja aja enggak mau dapat baju baru darimana?”
“Hahahaha” mereka tertawa bersama
“Sekarang gak usah murung lagi, kasihan ibumu sedih mikir buat beli baju baru untukmu, yang penting kamu jadi anak yang sholeh yang berbakti kepada orang tua”
“Oke siap bang”
“Nah itu baru Denis yang aku kenal, besok aku tunggu di tempat biasa sama Bang Kentos dan Bang Cakil kita takbir bersama-sama, sekarang aku pulang dulu, Assalamu’alaikum”
"Wa'alaikumus Salam" Enha