Tuesday, July 14, 2015

ULAR ATAU KUPU-KUPU ?



Baju baru alhamdulillah,
Tuk di pakai di hari raya,

Puasa tinggal dua hari lagi, Omen merasakan suatu hal yang bakal hilang, baru kali ini Omen bisa merasakan hal seperti ini sedangkan tahun-tahun lalu dia tak merasakan apa-apa, ditambah lagi targetnya di bulan puasa kali ini terbilang gagal.

Sore hari Omen berjalan-jalan kerumah Denis, dia berkunjung dikarekan beberapa hari ini Denis tak kelihatan batang hidungnya, di khawatirkan dia sedang sakit. Sampai di depan rumah Denis, Omen bertemu dengan Ibu Sakijah ibunya Denis.

“Assalamu’alaikum Bu” Sapa Omen
“Wa’alaikum Salam Nak Omen, tumben ada perlu apa ya?” Tanya Ibu Sakijah
“Beberapa hari ini Denis kok tidak kelihatan Bu, apa dia sedang sakit?”
“Tidak Nak Omen, dia dikamar murung terus minta dibelikan baju baru, sementara ibu tak ada uang nak”
“Oh gitu toh bu, boleh saya bertemu Denis”
“Silahkan Nak, masuk saja”

Omen masuk menuju ke kamar Denis.

“Hei Den, kenapa kamu murung gini?” Tanya Omen
Denis tak menjawab, malah memasang muka manyun.
“Den, baju baru itu gak penting gak usah kamu pikir, apa kamu gak kasihan sama ibumu yang ikut sedih gara-gara kamu minta baju baru” Kata Omen
“Bang siapa sih yang memulai beli baju baru saat lebaran” Denis angkat bicara
“Saya tak tau Den?”
“Huft...”
“Ibu kamu cari nafkah buat kebutuhan sehari-hari saja susah, apalagi kamu minta baju baru, tanpa kamu minta mungkin ibu kamu sudah mengerti, mungkin dia menangis disaat melihat anak-anak lain memakai baju baru sementara kamu tetap memakai baju yang lama”
“Kenapa saya tak ditakdirkan sebagai orang kaya saja Bang?”
“Hasrusnya kamu bersyukur ditakdirkan sebagai orang miskin”
“Kok bisa bang?”
“Kalau kamu ditakdirkan sebagai orang kaya dan sifatmu seperti fir’aun yang sombong gimana? Jadi orang miskin harus bersyukur karena seperti Nabi Muhammad SAW karena Nabi Muhammad SAW adalah orang miskin”
“Walaupun saya kaya saya akan tetap bersyukur bang”
“Sekarang mungkin enak kamu bicara seperti itu, tapi kalau ceritanya seperti Nabi Ibrahim gimana? Yang awalnya tak punya anak, kemudian sombong jika punya anak maka akan dibelahnya juga untuk qurban tapi ketika punya anak dan Allah mengutus menyembelih anaknya maka galau seketika Nabi Ibrahim, untung waktu itu di tolong oleh malaikat dengan mengganti Nabi Ismail dengan kambing”
“Ia ya bang”
“Mangkanya yang terpententing dalam hari raya idul fitri bukanlah baju baru melainkan hati kita yang baru, hati yang selama sebulan mengalami proses metamorfosis itulah yang kita tunjukkan, jika selama sebulan proses metamorfosis itu berhasil maka hati kita yang awalnya ulat akan berubah menjadi kupu-kupu tapi jika proses metamorfosis itu gagal maka hati kita yang awalnya ular meskipun berganti kulit tetap jadi ular, artinya tak ada perubahan sama sekali antara sebelum puasa sampai sesudah puasa”
“Tapi aku minder bang jika bermain bersama temanku, pasti bajuku paling jelek sendiri”
“Gak usah minder Den, aku saja yang bertahun-tahun gak beli baju baru waktu hari raya idul fitri gak ada masalah kok”
“Bang Omen kerja aja enggak mau dapat baju baru darimana?”
“Hahahaha” mereka tertawa bersama
“Sekarang gak usah murung lagi, kasihan ibumu sedih mikir buat beli baju baru untukmu, yang penting kamu jadi anak yang sholeh yang berbakti kepada orang tua”
“Oke siap bang”
“Nah itu baru Denis yang aku kenal, besok aku tunggu di tempat biasa sama Bang Kentos dan Bang Cakil kita takbir bersama-sama, sekarang aku pulang dulu, Assalamu’alaikum”
"Wa'alaikumus Salam" Enha

No comments:

Post a Comment