Monday, August 3, 2015

MUHAMMADIYAHKU DEWASALAH




Kata ayahku jika aku melanjutkan sekolahku di perguruan tinggi Muhammadiyah mungkin aku akan menjadi seorang murid yang mendapatkan perlakuan khusus, bagaimana tidak, mulai dari Taman Kanak-Kanak aku berada di Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Atfal 3 Bancar, Sekolah Dasar berlanjut di SD Muhammadiyah 1 Bancar, Sekolah Menengah Pertama berada di SMP Muhammadiyah 3 Bancar, Sekolah Menengah Atas ada di SMA Muhammadiyah 3 Bancar, ditambah lagi waktu SMA aku pernah diberi amanah sebagai Ketua Bidang Apresiasi Seni dan Kebudayaan dalam Pimpinan Ranting Ikatan Remaja Muhammadiyah, juga Ketua Umum Pimpinan Ranting Ikatan Remaja Muhammadiyah di SMA Muhammadiyah 3 Bancar, jadi kalau di teliti aku ini asli didikan Muhammadiyah, gak ada ajaran yang saya pergunakan selain ajaran Muhammadiyah untuk ibadah Mahdoh.

Muhammadiyah adalah rumah saya, rumah yang mulai saya tinggalkan karena kebisingan dan kepenatan yang terjadi didalam rumah itu sendiri tapi tak pernah saya lupakan. Aku pergi bukan untuk melupakan, aku pergi bukan untuk meninggalkan selamanya, tapi aku mencari sesuatu untuk merenofasi rumah itu agar lebih baik dan itu belum saya temukan sampai saat ini. Itu rumah saya dan suatu saat saya akan kembali ke rumah saya berkumpul lagi bersama keluarga.

Mungkin ayah ibu saya sudah rindu tapi siapa yang tau kalau saya sendiri juga sangat rindu dengan mereka namun saya belum bisa kembali, saya sadari bahwa kegaduan di sebuah rumah itu biasa terjadi antara anggota keluarga tapi kegaduhan itu bukan harus mengakar sampai ke genarasi penerus apalagi sampai bersingkuran dengan tetangga.

Generasi Muhammadiyah saat ini mungkin mulai memudar, lebih memilih untuk ikut kelompok luar yang sekiranya di nilai lebih harmonis dengan sesama tanpa membedakan Jabatan, kekayaan, maupun Pendidikan dan Ras. Jangan salahkan bidang pengkaderan dalam masalah ini tapi koreksi pada diri pribadi, sudahkah menunjukan sesuatu yang benar dihadapan generasi-generasi penerus?.

Di muktamar ke 47 ini saya pribadi berharap supaya Muhammadiyah lebih dewasa, lebih bisa merangkul, menggandeng kelompok-kelompok lain demi mengawal NKRI, tanpa membedakan cukup berpedoman Saudara dan Indonesia. Lebih mengutamakan ide-ide kaum muda daripada ngotot harus berpedoman dengan gaya berfikir kaum tua, zaman ini melaju kencang, era orang tua sudah berbeda dengan era sekarang.
Muktamar Muhammadiyah ke 47 ini semoga bisa menciptakan ide-ide cemerlang, keputusan-keputusan yang  bijak. Muhammadiyahku dewasalah rangkullah NKRI dengan kelompok islam yang lain sehingga terbentuk negara yang gemah ripah loh jinawe, tapi gemah ripah loh jinawe saja gak cukup ibaratnya baru Baldatun Thoyyibatun tapi yang terpenting itu Wa Rabbun Ghafur. Sang Surya Bersinarlah. Hisyam Noer Untuk Muktamar Muhammadiyah.

No comments:

Post a Comment