Minggu pagi Omen tampak sibuk, ia mengeluarkan tas besar dari lemarinya, juga beberapa pakaian, kelihatannya bakal ada rencana besar yang akan di buatnya.
"Assalamu'alaikum, Bang Omen lagi ngapain bang?" Tanya Denis yang datang kerumah Omen
"Wa'alaikumsalam" Omen langsung pergi
Denis cuma mlongo lihat tingkah Omen pagi ini, tampak aneh dan tergesa-gesa, biasanya dia selalu tenang tapi kali ini Omen tampak lain. Denis masuk kamar Omen dan sempat kaget lihat tas Omen yang berisi pakaian-pakaian dan juga peralatan-peralatan survival yang lain. Tak lama berselang Omen datang sambil membawa makanan seperti roti dan mie.
"Eh anak ini masih disini toh" Kata Omen
"Bang Omen mau kemana?" Tanya Denis
"Udah waktunya Bang Omen minggat lagi Den"
"Mau kemana lagi bang?"
"Sekolah"
"Heh sekolah?, sekolah dimana Bang?"
"Sekolah di alam bebas"
"Aku ikut bang?"
"Kamu belum waktunya untuk iku"
"Kenapa Bang?"
"Pokoknya kamu belum waktunya ikut"
"Memangnya ada toh bang sekolah di alam bebas, gurunya siapa bang? terus pengurusnya sekolahnya siapa, muridnya banyak gak bang?
"Gurunya alam, pengurusnya Allah dan muridnya paling cuma puluhan aja"
"Tempatnya dimana bang?"
"Kali ini saya sekolah di Pasuruan, di daerah Tretes"
"Kenapa disitu bang? apa ada pelajaran yang lebih bagus ya?"
"Sebenarnya pelajarannya sama aja, cuma orang-orang yang akan saya temui mungkin berbeda"
"Kapan Bang bereangkat?"
"Besok"
"Berapa hari?"
"Anak kecil nanya terus, empat sampai lima hari mungkin"
"Bakalan sepi ni desa bang"
"Iya kelihatannya bakalan sepi, Bang Toyip katanya juga bakal pergi minggat juga di hari yang sama"
"Wah lima hari bakalan gak dengar celotehan Bang Omen, di tambah lagi warung kopi Bang Toyip bakalan tutup juga, sepi deh"
"Aku titip desa ya, kalau ada apa-apa kabari aja"
"Kabari lewat apa bang, Bang Omen main Hp aja gak becus kok suruh ngabarin"
"Hehehe, lewat perasaanmu Den, lewat Do'a, kalau kau Do'a sungguh-sungguh ikhlas, insyaallah Allah pasti akan menyampaikan perasaanmu"
"Iya bang"
"Sekali lagi, jaga desa, Bang Omen pergi dulu" (EnHa)
Wednesday, April 29, 2015
Monday, April 6, 2015
NAMANYA ZASKIA
Bulan Maret, merupakan bulan yang kurang cerah kelihatannya di wajah Omen, akhir-akhir ini Omen tampak murung, bahkan ketika berkumpul pun ia membisu padahal biasanya ngocros membantah setiap perkataan anak-anak yang sedang berdiskusi. Keanehan Omen ini disadari beberapa kawan akrabnya termasuk si kecil Denis.
Minggu pagi, semua berkumpul di tempat biasa nyangkruk, ada Kentos, Denis, Glimbung, dan Gemblong, hanya Omen dan Cakil yang tak hadir, padahal biasanya minggu-minggu gini Omen paling dahulu kalau ngajak ke pasar cari rombengan, tapi minggu ini tampak beda.
Sekitar jam 10.00 Wib Omen baru datang bergabung nyangkruk dengan wajah yang kurang semangat, penampilannya agak aneh, wajahnya kusut tampak lesu, biasanya dia macak setiap kali keluar rumah apalagi ini hari minggu dimana anak-anak libur sekolah dan banyak cewek-cewek manis yang berlalu lalang.
"Men, gak ke pasar?" Tanya Kentos
Omen tak menjawab hanya diam saja sambil dagunya di taruh di kedua telapak tangannya dengan duduk bersila.
"Bang Omen, gak beli rujak sama sego jagung bang?" Tanya Denis
Lagi-lagi Omen terdiam.
Sementara Glimbung jawil Gemblong yang duduk disampinya sambil berbisik "Bang Omen kenapa Blong?"
"Gak tau, lagi umat edane mungkin" Balas Gemblong
Tak lama berselang Cakil datang tapi kemudian Omen beranjak pergi.
"He Men, mau kemana kamu?" Tanya Cakil
Omen terus aja berjalan tanpa mlengak ke belakang.
"Kil, Omen kenapa? kamu datang kok Omen tiba-tiba langsung pergi, habis kau apakan Kil?" Tanya Kentos
"Gak aku apa-apakan kok"
"Tapi saat Bang Cakil datang, Bang Omen langsung pergi" Kata Denis
"Sumpah aku gak ngapa-ngapain kok, memang akhir-akhir ini Omen agak aneh tingkahnya" Kata Cakil
"Ia tadi disini aja cuma diam saja" Kata Kentos
"Mungkin lagi umat edane" Kata Gemblong
"Hust... Mungkin dia lagi galau masalah cewek" Bantah Cakil
"Heh.... " Semua kaget
"Masak, tumben Omen ngurusi cewek" kata Kentos
"Beberapa minggu lalu ia sempat cerita, ada seorang cewek namanya Zaskia, tapi bukan Zaskia Nurmala ya, Zaskia adalah seorang cewek yang tinggal di desa sebrang, dia tidak cantik karena bagi Omen kecantikan seorang wanita itu tak pernah ada, tapi tak pernah bosan jika memandangnya, dia juga mengatakan sebuah lantunan syair filosofnya yang berbunyi, ada Tuhan dalam diri Zaskia, entah apa maksudnya cuma Omen yang bisa jelaskan" Jelas Cakil
"Kapan Bang Omen ketemu Zaskia?" Potong Denis
"Katanya dia ketemu Zaskia beberapa bulan lalu, ketika ia pergi dari desa"
"Apa karena Zaskia yang membuat Omen tertunduk lesu tak berdaya?" Tanya Kentos
"Saya tak tau juga tapi kemungkinan ya" Jawab Cakil
Beberapa jam kemudian Omen datang lagi, semua diam sambil mengamati gerak gerik Omen, sementara Omen masih saja terdiam sambil mlorok mengawasi kesana-kemari, dalam ekspresi wajahnya tampak heran. (EnHa)
Minggu pagi, semua berkumpul di tempat biasa nyangkruk, ada Kentos, Denis, Glimbung, dan Gemblong, hanya Omen dan Cakil yang tak hadir, padahal biasanya minggu-minggu gini Omen paling dahulu kalau ngajak ke pasar cari rombengan, tapi minggu ini tampak beda.
Sekitar jam 10.00 Wib Omen baru datang bergabung nyangkruk dengan wajah yang kurang semangat, penampilannya agak aneh, wajahnya kusut tampak lesu, biasanya dia macak setiap kali keluar rumah apalagi ini hari minggu dimana anak-anak libur sekolah dan banyak cewek-cewek manis yang berlalu lalang.
"Men, gak ke pasar?" Tanya Kentos
Omen tak menjawab hanya diam saja sambil dagunya di taruh di kedua telapak tangannya dengan duduk bersila.
"Bang Omen, gak beli rujak sama sego jagung bang?" Tanya Denis
Lagi-lagi Omen terdiam.
Sementara Glimbung jawil Gemblong yang duduk disampinya sambil berbisik "Bang Omen kenapa Blong?"
"Gak tau, lagi umat edane mungkin" Balas Gemblong
Tak lama berselang Cakil datang tapi kemudian Omen beranjak pergi.
"He Men, mau kemana kamu?" Tanya Cakil
Omen terus aja berjalan tanpa mlengak ke belakang.
"Kil, Omen kenapa? kamu datang kok Omen tiba-tiba langsung pergi, habis kau apakan Kil?" Tanya Kentos
"Gak aku apa-apakan kok"
"Tapi saat Bang Cakil datang, Bang Omen langsung pergi" Kata Denis
"Sumpah aku gak ngapa-ngapain kok, memang akhir-akhir ini Omen agak aneh tingkahnya" Kata Cakil
"Ia tadi disini aja cuma diam saja" Kata Kentos
"Mungkin lagi umat edane" Kata Gemblong
"Hust... Mungkin dia lagi galau masalah cewek" Bantah Cakil
"Heh.... " Semua kaget
"Masak, tumben Omen ngurusi cewek" kata Kentos
"Beberapa minggu lalu ia sempat cerita, ada seorang cewek namanya Zaskia, tapi bukan Zaskia Nurmala ya, Zaskia adalah seorang cewek yang tinggal di desa sebrang, dia tidak cantik karena bagi Omen kecantikan seorang wanita itu tak pernah ada, tapi tak pernah bosan jika memandangnya, dia juga mengatakan sebuah lantunan syair filosofnya yang berbunyi, ada Tuhan dalam diri Zaskia, entah apa maksudnya cuma Omen yang bisa jelaskan" Jelas Cakil
"Kapan Bang Omen ketemu Zaskia?" Potong Denis
"Katanya dia ketemu Zaskia beberapa bulan lalu, ketika ia pergi dari desa"
"Apa karena Zaskia yang membuat Omen tertunduk lesu tak berdaya?" Tanya Kentos
"Saya tak tau juga tapi kemungkinan ya" Jawab Cakil
Beberapa jam kemudian Omen datang lagi, semua diam sambil mengamati gerak gerik Omen, sementara Omen masih saja terdiam sambil mlorok mengawasi kesana-kemari, dalam ekspresi wajahnya tampak heran. (EnHa)
Subscribe to:
Posts (Atom)